Sunday, October 5, 2014

Puisi

Puisi

Segumpal Perasaan


Terlintas dalam benakku
kau yang selalu hadir dalam mimpiku
senyum tipis di bibirmu
menyinari bahagiaku

kau sangat terindah
hingga diri ini tak mampu berkata

Dulu...
perasaan ini takkan ada
takkan pernah ada
tapi, sekarang

kini kau tak lagi sendiri
remuk hati ini
gundah mengandah sepi
bagaikan jari tertusuk duri

kini aku,, beranjak dari anganku

kata demi kata tersimpan
menuangkan dalam suatu khayalan
melukiskan dalam suatu harapan
harapan yang tak pernah pasti

Puisi

Puisi

Enggan di Hati 

Terdiam dalam keheningan
terpaku dalam kekecewaan
mata tak kuasa tuk menatap
diri yang enggan untuk kembali


sepatah kata takkan mampu di ucapkan
begitu perih dirasakan

hati yang ingin di puja
diri yang ingin di puji
enggan tuk melirik
takkan mampu tuk mendengar

kini... kini

terdiam dalam kepiluan
terhenti dalam segumpal khayalan

Saturday, October 4, 2014

Pena
ciptaan: Siti Rogayah

Dalam rasa gundah dihati
kau menari diatas lembaran
menari tiada henti menuangkan segala perasaan

perasaan yang selalu terlintas
tersampaikan oleh pena

pena

pena yang menari diatas lembaran
terus, terus dan akan terus menari

keluh....
gelisah...
gundah..
kini menyatu

menyatu dalam suatu kesatuan
 tertulis dalam sebuah ungkapan
ungkapan yang tercipta dari hati

Friday, October 3, 2014

Puisiku

Puisiku

*Perasaan Hati*
 Ciptaan: Siti Rogayah

Rindu yang sejak lama terpendam
kini datang
kini pergi
hilang tanpa arah

tanpa alasan yang tak pasti
keresahan di hati semakin dalam kurasakan
semakin kuat ku pertahankan
semakin jauh engkau pergi
kepergian yang terjadi melukiskan tangisan hati

jika tiada yang mampu ku ucapkan
hanya air mata yang mampu terpukau
tangisan kini menetesi pipi
hilang....
Pergi....
Tiada kembali lagi
Puisi *Mimpi*

Puisi *Mimpi*

*Mimpi*

Malam yang sunyi
tiada yang mampu menghentikan.
Waktu yang terus berjalan
dengan seiring langkah demi langkah di lewati 


meski hati tak mampu
menahan pilu di hati
diri yang enggan untuk melihat
untuk mendengar
diri yang tak tahu cara melangkah
melangkah untuk masa depan

hanya seorang diri yang mampu mengubahnya
kepiluan hati kian hilang
kini, hanya tinggal sebuah mimpi
mimpi yang berasal dari hati
Kegelisahan Hati Sheina

Kegelisahan Hati Sheina

Mimpi yang sangat buruk Sheina terbangun. dia tidak bisa bicara apa apa saat dia terbangun. mimpi yang membuatnya menjatuhkan air mata. air mata itu jatuh hingga membasahi pipinya. dia tidak tahu harus cerita pada siapa, karena semua orang dirumahnya sudah pada tidur. adik sepupunya yang biasa di sapa Ayu yang biasa tidur satu tempat tidur samanya. dia hanya bisa menangis dan terus menangis. dia tidak ingin mimpi itu menjadi kenyataan. 

Kegelisahan hatinya kian bertambah besar. dia sangat bingung harus berbuat apa. mimpi itu terasa nyata tetapi dia sadar saat itu dia sedang tidur dan dia tidak tahu apa mulanya mimpi itu ada. dia semakin resah, dia rebahkan tangannya dan mulai bangkit dari tempat tidurnya dan mencoba menenangkan dirinya agar tidak teringat lagi mimpi tersebut. 

Beberapa menit kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mencuci tangan dan mencuci kakinya. setelah dia selesai dari kamar mandi dia langsung kembali ke kamarnya untuk menutup matanya kembali akan tetapi bayangan mimpi tersebut masih menghantuinya. dia semakin takut dan terus menangis. air mata kian jatuh terus menerus tiada henti. dia takut mimpi itu menjadi kenyataan dan membuat dia depresi. 

seketika dia berfikir untuk menghubungi orang tuanya tepatnya mamaknya. dan dia berbicara melalui handphonenya yang tersambung kepada mamaknya dan dia menceritakan semuanya sambil dia menangis dan mamaknya menyuruh sheina ambil wudhu dan shalatlah dan jangan pikirkan apapun yang terjadi itu jadikan itu sebagai bunga tidur. 

setelah pembicaraan sheina dengan mamaknya, sheina pergi ke ruang tamu untuk duduk dan berpikir sejenak tentang apa yang diucapkan mamaknya tadi. lalu dia beranjak pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan setelah itu dia pun langsung shalat tahajud. saat itu jam menunjukkan 00.30 dan dia masih terasa terbayang bayang akan mimpi itu. 

Mimpi itu yang sangat membuat dia takut, mimpi itu adalah mimpi yang terburuk yang pernah hadir kedalam mimpinya dan dia tidak tahu apa arti mimpinya itu. didalam benaknya terlintas kalau mimpi itu benar benar terjadi dia takut akan berjumpa dengan orang orang sekitarnya apalagi orang tuanya jika tidak menggunakan jilbab. dia selalu terpikiran dengan mimpi itu karena belakangan ini dia merasakan hal yang menurut dia sangat takut untuk kehilangan. setiap hari rambutnya selalu berguguran saat di sisir dan saat itu dia juga banyak pikiran. dia selalu memikirkan orang tuanya, abangnya, sekolahnya dan ibunya yang dia tempat tinggalkan sekarang ini. mimpinya sangat menyeramkan setelah dia mengambil wudhu dia terus terusan menangis tiada henti dan terus menangis hingga akhirnya dia shalat dan shalatnya pun selesai dan dia baru merasa tenang. 

ketenangannya itu tidak membuatnya merasa tersenyum tetapi dia merasa ketakutan lagi karena dia masih takut mimpi itu menjadi kenyataan. Mimpi yang membuat dia terus menangis dia bermimpi kepala nya itu botak dan wajahnya seperti nenek nenek dan didalam mimpi dia selesai operasi kanker sehingga dia takut akan mimpi itu dan menginginkan diri untuk pergi menjauh. karena dia juga mempunyai penyakit kanker otak masih stadium 2. rasa kegelisahan kian bertambah besar dan dia tak mampu untuk mengungkapkan itu semuanya.dan ketepatan seminggu lagi akan berulang tahun dan setelah  dia berulang tahun dia akan dibawa berobat ke kuala lumpur dan meninggalkan sekolahnya untuk sementara. 

Tak tersadar olehnya dan sheina pun tertidur dan berharap selalu penyakitnya akan cepat sembuh dan mimpinya tidak menjadi kenyataan. menurutnya hanya doa yang mampu membuat rasa kegelisahan hatinya kini kian tenang.