Wednesday, November 11, 2015

19 Tahun Penuh Perbedaan

19 Tahun Penuh Perbedaan



10 November 2015,  tepatnya pada hari selasa dan juga tepatnya usiaku bertambah satu tahun. Kini usiaku sudah 19 tahun. Banyak yang ku rasakan perbedaan disaat usiaku masih 18 tahun, salah satunya sikapku, sifatku. Entahlah apa benar yang ku alami ini berbeda sekali dengan sebelumnya mungkin faktor umur juga ya *hahaha* 

Pada malam menyambut detik-detik pergantian menit sifatku begitu manja sekali dengan mamakku, ya tepatnya pada malam itu aku tidur di rumah mamak karena aku sendiri yang memutuskan untuk tidur disitu setelah orang tuaku menjemputku pada malam itu dengan membawa si mimi, dandi, dan habib dengan menaiki becak motor yang telah disewa kian dengan orang tuaku. Aku bahagia sekali disitu, “meski sederhana tetapi kalau sudah adanya kebersamaan pasti yang sederhana itu akan menjadi yang luar biasa indahnya yang terukir dalam pikiran dan akan menjadi momen yang tak terlupakan.”

Orang pertama yang ngucapin itu mamakku, meski berbeda cara ngucapinnya lewat sms karena ketepatan aku sudah tidur dan badmood dengan rasa sakit yang ku rasakan pada perutku sehingga membuat diri ini menjadi gak menentu gitu. Tetapi aku malah tersentak jam 03.40-an, aku melihat handphoneku dan membuka akun facebook, karena aku ingin membuka akun facebookku yang satu lagi maka aku keluarkan akun tersebut. Ternyata oh ternyata pas aku mau login ”aku lupa kata sandiku apa” -_- berulang kali aku mencobanya sampai-sampai harus memverifikasi lewat email tetapi masih saja belum bisa dan kedua facebookku dua-duanya tidak bisa terbuka. Entahlah, gak ngerti aku dengan ini. Pemikiranku pasti si facebook ini lagi ngerjain aku. Hahahaa... akhirnya facebookku bisa masuk disaat aku lagi di perjalanan menuju kampus padahal kata sandi yang ku masukkan itu kata sandinya sama yang telah ku coba subuh itu.
Aku memang mengagumi seseorang di dunia nyata sampai-sampai aku membuat pm di BBM “Facebook aja ngucapin, masak kamu gak *hening*” status itu ku tujukan pada satu orang sih. Awalnya aku hanya ingin membuat bercandaan saja di PM ku dan beberapa detik setelah aku membuat status itu maka seseorang itu sebut aja SAN. Ia ngucapin selamat ulang tahun ke aku. Wahhhh bayangkan guys, yang ku kira ia mungkin lagi gak ada paket buat aktif bbm ternyata ngucapin ahhh.... seriusan senang sekali ahh, kayak dapat ucapan selamat ulang tahun dari idola aja seperti my moodbooster dulu tepat di usiaku Seventeen Years.

Many people said “happy birthday” to me. The first my mother, my bestfriend’s Silvia, my second family’s Lpm Dinamika Uin SU, my two people special, my bestfriend and my sister’s Whita , Seviie Hari Yanti Seviie Hariyanti given voice note for me via bbm with sing “happy birthday make korean language and song korean ” :D thankyou mbak ({})({}) , my bestfriend’s Wulandari Dewy Angell, @fenny my friend of MPI-4 is @sella ade agustin Wira Zamzami, Mutia Desi Damayani and etc in my class :) thankyou all ({}), my bestfriend’s cici, all my family in manajemen pendidikan islam (MPI 4) had said “happy to me”, my friend and my bestfriend in social media facebook,bbm, etc in my wall or my inbox such as: Muhammad Dimas, Nurhadi Ali, bg Ery from fans of jkt 48 in medan. My bestfriend’s in MAN Sulas Tri, Ira Nasution, Kina, etc. my bestfriend in junior high school mega and Ulfa Aini Lubis.

Dan ada juga yang ngucapin kawan sih katanya tapi iyakan aja ya Muhammad Nurul. My bestfriend in man so Rahmadani Novita Sari ({}) , thankyou Sri Wahyuni :) pokoknya yang sudah ngucapin yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu namanya lah.

Buat kru dinamika uin su abangda Gigih Suroso , ka Ika Lubis, ka Amel, ka Nurafni, bg Zuchri,ka Weny, ka diana, ka Mila Ardika, ka sakinah, bunda fotografer bunda Tini Sumantri,bg Indra Syahputra bg Dhanu, Ayda M Ifroh Hasyim angkatan 16ku Atika Nawawi, Safitri Adriani, Sugi Hartini, teman sekamar yaitu Ijur Nasution sekamar di fotografer, Lylis Darmila, Nurthiandriyani, Hisyam, May, Nurindah Qomariah, Sri Wahyuni, masih banyak lagi pokoknya, dan kru dinamika lainnya. Ada juga yang dari lpm lain. Terima kasih semuanya ucapannya, terimakasih Redaksi LPM Dinamika UIN SU atas perayaannya yang sederhana tapi bahagia juga. Awalnya tadi gak tau maksud dari lagu “selamat ulang tahun” pas mandang kedepan ada Sugi Hartini yang membawa kue. Wahhh,, agak gimana gitu disaat mau evaluasi dibuat acaranya. Makasih keluargaku kedua ({})({}) dan dapat ucapan juga dari bapak dosen Prof. Djafar Sidik lewat facebook yang isinya “Selamat berulang tahun semoga pertambahan usia diridhai Allah swt dan membawa berkah dalam kehidupan”.

Seperti judul note ini tahun ini di usia ini sangat berbeda yang ku dapatkan. Terima kasih semuanya keluargaku, saudaraku, teman-temanku dan semua yang kenal denganku ({}) ;) banyak pelajaran dan pengalaman yang ku dapat semoga diri ini mampu menjadikan yang terbaik dan membawa berkah di kehidupanku. Terima kasih juga buat yang disana yang sudah ngucapin. Dan buat yang disana yang gak ngucapin. Seperti hari ini hari pahlawan, semoga diri ini bisa menjadi pahlawan khususnya untuk pribadi itu sendiri. Diriku pahlawanku menuju kesuksesan yang ada didepan mata. HIDUP PEMUDA, Selamat Hari Pahlawan.

Monday, January 5, 2015

Artikel METODE MEMPERTAHANKAN AKIDAH

Artikel METODE MEMPERTAHANKAN AKIDAH



METODE MEMPERTAHANKAN AKIDAH 
oleh : Siti Rogayah
Akidah ialah suatu ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan yakni ketetapan hati. Adapun akidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah,Rasul dan sebagainya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an. “ Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan yang Maha Esa, Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.” (QS. An-Nahl: 51)

Baca Juga : Jilbab Instan Untuk Pipi Tembem

Dengan Akidah kita dapat tegar untuk melawan segala godaan yang menyimpang dari ajaran Islam. Akidah dapat dibentuk dengan dua faktor, yakni Faktor yang Tumbuh dari dalam, ialah Perangai, Teladan, Kebutuhan-kebutuhan hidup, Sesuatu yang disukai manusia dan dicintainya, Keinginan yang sangat keras. Adapun Faktor yang Tumbuh dari Luar, ialah Urusan-urusan yang belum jelas diketahui yang memerlukan penjelasan ,Merasa puas menerima suatu akidah lantaran pengaruh lingkungan ,Tanggapan-tanggapan yang mula-mula timbul, serta Prasangka-prasangka yang menyebabkan kita akan mengikutinya dan keadaan keadaan yang memaksa.

Tidak ada manusia yang terlahir akidahnya menyimpang dan keyakinan yang berbeda. Le Bon menerangkan bahwa ada lima pengaruh (pendorong) yang jauh bagi tumbuhnya sesuatu akidah dalam sesuatu masyarakat: Rakyat dan massa, Adat Istiadat, Waktu, Pendidikan dan pelajaran, Peraturan kenegaraan dan kemasyarakatan.

Manusia bukanlah hasil dari orang tuanya saja, tetapi dia adalah hasil dari orang tuanya dan nenek moyangnya yang darah merekalah yang mengalir ke dalam tubuhnya. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa seseorang putera itu, adalah anak orang tuanya dan anak bungsunya. Tiap-tiap bangsa mempunyai watak dan tabiat yang berkembang yang membedakan mereka dari bangsa-bangsa yang lain. Oleh karena itu, bangsa adalah faktor utama yang sangat mempengaruhi perkembangan akidah seseorang.

Adat istiadat yang diwarisi dari bangsa itulah yang menggambarkan karakter sesuatu bangsa. Adat istiadat itulah yang menjadi pegangan mereka dalam menetapkan sesuatu. Untuk membentuk akidah dalam masyarakat sesuatu bangsa atau merubahnya, memerlukan waktu. Karena waktulah yang telah membentuk akidah-akidah itu. Maka waktu yang akan menguatkannya atau melemahkannya.

Pendidikan dan pengajaran adalah faktor-faktor yang menyiapkan sesuatu bangsa dalam menghadapi masa mendatang. Maka pendidikan dan pengajaran yang berkembang dalam sesuatu masyarakat adalah pencerminan bagi masa mendatangnya.

Peraturan kenegaraan dan kemasyarakatan merupakan faktor yang penting walaupun tidak seberapa kuat bagi perkembangan akidah. Karena yang sebenarnya pengendali akidah adalah akhlak dan tabiatnya, bukan pemerintah dan undang-undangnya.

Adapun pengaruh (pendorong) yang dekat adalah: Ucapan dan cita-cita yang bergelora, Khayalan-khayalan yang tidak ada hakikatnya yang merupakan impian-impian atau harapan-harapan yang membangkitkan daya usaha mewujudkan apa yang menjadi khayalan itu, dan pengalaman-pengalaman.

Ada beberapa faktor penyebab penyimpangan akidah yang harus mendapatkan perhatian serius dan solusi penanggulangannya yang maksimal dari para ulama, da’i, dan para orang tua ketika mereka mengajarkan akidah atau keyakinan kepada para santri, jama’ah dan putra-putri mereka. Sehingga mereka terhindar dan selamat dari kesesatan dan kesyirikan yang bukan atas dasar kehendak atau kesengajaan mereka sendiri, dan tidak saling melempar kesalahan antara satu terhadap yang lainnya.

Adapun faktor-faktor penyebab penyimpangan akidah diantaranya :

  •       Ketidaktahuan dalam membedakan antara akidah yang benar dan akidah yang salah (keliru).
Selama ini mayoritas umat Islam Indonesia khususnya hanya mendapatkan pengajaran tentang akidah yang benar; seperti pengajaran tentang rukun iman (pokok-pokok keimanan) yang enam yaitu iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari kemudian, dan takdir (ketentuan) Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Namun mereka nyaris tidak pernah mendapatkan informasi tentang akidah yang salah (keliru), padahal informasi tentang akidah yang salah tidak kalah pentingnya dengan pengajaran akidah yang benar. Akibatnya mereka mudah sekali terjerumus kedalam kesesatan dan kesyirikan oleh karena ketidaktahuan mereka dalam membedakan keduanya.
Sahabat Umar bin Khattab Radhiallahu'anhu pernah berkata :
إِنَّمَـا تُنْقَضُ عَرَى اْلإِسْـلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً إِذَانَشَـأَ فِيْ اْلإِسْـلاَمِ مَنْ لاَيَعْرِفُ الْجَاهِلِيَّـةَ.
“Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan pudar satu demi satu manakala di dalam Islam terdapat orang yang tumbuh berkembang tanpa mengenal kejahiliyahan.”
2.    

  •             Panatik terhadap tradisi dan adat-istiadat nenek moyang
Pertama : Tradisi yang dibolehkan dalam Islam, yaitu : Perkataan dan perbuatan yang manusia selalu melakukannya, dan tidak bertentangan dengan syari’at agama Islam, serta tidak menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Kedua : Tradisi yang dilarang (sesat) dalam Islam, yaitu : Perkataan dan perbuatan yang manusia selalu melakukannya, dan ber-tentangan dengan syari’at agama Islam, serta menghalalkan sesuatu yang haram dan mengharamkan sesuatu yang halal.

  •  Berlebihan dalam menghormati para wali Allah dan orang shaleh.
Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda adalah anjuran Rasulullah Sallallahu'alai wa Sallam. Demikian pula menghormati para wali Allah, ulama dan orang shaleh adalah wajib bagi umat Islam. Mereka adalah pewaris para nabi dan para rasul, mereka pula-lah yang meneruskan dakwah dan perjuangannya, maka penghormatan terhadap mereka dapat dikatagorikan sebagai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

            Namun ada satu hal yang patut mendapatkan kehati-hatian umat Islam, yaitu sikap berlebihan dalam menghormati dan memuliakan para wali Allah, ulama dan orang shaleh. Sikap tersebut acapkali menjerumuskan sebahagian umat Islam kedalam kesesatan, bahkan menjerumuskan mereka kedalam kesyirikan yang tidak terampuni dosanya.

            Sebab sebahagian umat Islam dengan mereka bersikap seperti itu, terkadang mereka sampai memposisikan kedudukan (derajat) para wali Allah, ulama dan orang shaleh diatas kedudukan Allah, para nabi dan rasul-Nya.

Bahkan Rasulullah tidak menyukai sikap umatnya yang demikian, sekalipun sikap tersebut (memuji secara berlebihan) ditujukan kepada beliau sendiri, sebagaimana sabdanya :

لاَتَطْرُوْنِيْ كَمَاأَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ , إِنَّمَاأَنَاعَبْدٌ , فَقُوْلُوْا : عَبْدُ اللهِ وَرَسُـوْلُهُ._ رواه البخاري ومسـلم

“Janganlah kalian berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji (Isa) putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah : “Abdullah wa Rasuluhu” (Hamba Allah dan Rasul-Nya).”

Sabdanya yang lain dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma :

إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ , فَإِنَّمَـاأَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ الْغُلُوُّ. _ رواه أحمد وترمذي وابن ماجه
“Jauhilah oleh kamu sekalian sikap berlebihan, karena sesungguhnya itulah yang telah menghancurkan ummat-ummat sebelum kalian.”
            Kesesatan sebahagian umat Islam yang berkaitan dengan sikap berlebihan mereka tidak secara totalitas diakibatkan oleh ketidak tahuan (kebodohan) mereka. Tetapi kemungkinan juga kesesatan mereka diakibatkan oleh kelengahan sebahagian ulama dan orang-orang shaleh itu sendiri.
4.                   Keengganan Media Pendidikan dan Media Informasi Menjalankan Fungsinya.

Selama ini, Media Pendidikan di Indonsia khususnya kurang dapat melaksanakan fungsinya secara optimal, terutama melaksanakan fungsinya sebagai sarana pembelajaran dan penanaman aqidah yang benar.
      
      Padahal Media Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dan penunjang dalam mensukseskan pembelajaran dan penanaman aqidah atau keyakinan kepada para generasi bangsa ini yang akan datang.

     Bukti konkrit kurang optimalnya fungsi Media Pendidikan di Indonesia sebagai sarana pembelajaran dan penanaman aqidah yang benar, adalah mayoritas kurikulum sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ada di negeri ini tidak memberikan perhatian penuh terhadap pendidikan agama Islam, terutama pendidikan aqidah atau keyakinan yang benar bagi para anak didiknya yang beragama Islam khususnya dan para anak didiknya yang dari kalangan penganut agama apa pun yang ada di negeri ini, karena ajaran agama Islam termasuk pendidikan didalamnya ditujukan kepada seluruh umat manusia.
           
         Adapun contoh lain yang merupakan penyimpangan akidah seperti: Mengusap Kuburan untuk Mencari Keberkahannya, Meramalkan Sial Karena Mendengar Suara Burung itu termasuk syirik. Dan syirik merupakan salah satu penyimpangan akidah.

            Jika ada faktor penyebab penyimpangan akidah maka ada juga cara mempertahankan akidah. Akidah yang benar merupakan sendi bagi pikiran yang lurus, pendapat yang benar dan usaha yang penuh bijaksana. Cara mempertahankan akidah ialah:

  •       Kembali kepada Allah;  yang mana di mulai dari diri sendiri, maksudnya kita harus berusaha menjadikan diri agar dekat dengan Allah dengan mengerjakan apa yang di perintahkan Allah dan menjauhkan apa yang dilarang oleh Allah.
  •       Memberikan jam pelajaran dan mengevaluasi pelajaran akidah
  •          Membersihkan kitab-kitab yang merujuk akidah yang salah serta
  •      Menolak aqidah yang jahat.